Pages

Tuesday, January 21, 2014

Sosialisasi Kodrat Manusia..






Salah satu sahabatku berkata “di atas langit masih ada langit”. Kata-kata tersebut dilontarkan sahabatku setelah melihat realitas yang ada diantara dia dan teman-temannya. Selama ini dia merasa super hebat,super kaya dan super-super lainnya. Matanya terbuka lebar-lebar ketika dia mendapatkan beberapa kenalan baru. Nyali temanku menjadi ciut karena orang-orang yang baru dikenalnya tersebut kenyataannya lebih “super” darinya.  Terpaksa perasaan tinggi hati yang selama ini menghinggapinya turun drastis dan perenungan akan kecilnya diri ini tumbuh.

Kita memang tidak sadar karena selama ini mungkin terlalu mementingkan  egosentris. Itu memang hal yang umum dan bisa terjadi pada siapa saja, seorang manusia merasa paling hebat,paling kuat,paling berkuasa,paling kaya,paling pintar dan lain-lain. Baru tahu sedikit sudah merasa jago,pintar bahkan menguliahi orang seolah-olah dialah yang paling tahu segalanya. Baginya orang lain itu tidak paham apa-apa dan pendapatnya adalah yang paling benar. Ketika menerima masukan dari seseorang ibarat masuk telinga kanan keluar telinga kiri alias hanya lewat saja tanpa diresapi apa makna dibalik perkataan tersebut.

Perasaan egosentris inilah yang sering memunculkan perpecahan dan keributan di sana-sini. Pendapat orang lain tidak bisa diterima, pendapatnya mutlak diikuti karena dia merasa dirinya yang super paling. Entah dari sumber mana pendapat tersebut dikutip, Menurut dia itulah “kebenaran sejati”, sedangkan pendapat lainnya adalah sesat,salah dan nol besar.  Setiap orang dipaksakan untuk menerima pendapatnya karena tidak ada pendapat yang benar selain pendapat AKU.

Sulit memang untuk menghilangkan sifat ke-Akuan dari diri manusia. Apalagi ketika ada kecenderungan banyak orang untuk menyanjung-nyanjungnya bahkan sampai ada yang mengkultuskan dirinya, keakuannya akan makin menjadi-jadi. Bahkan bukan tidak mungkin dia melakukan tidak hanya sekedar memaksakan pendapat pribadinya tetapi lebih jauh dari itu. SEKALI LAGI PENDAPATKU ADALAH KEBENARAN.

Sosialisasi tumbuhkan kepekaan diri terhadap orang lain
Sifat keakuan biasanya akan luntur ketika seseorang ditimpa bencana atau menemukan orang lain yang bakat dan potensi melebihi dirinya. Di saat perasan tersebut muncul akan terjadi intropeksi diri. Dalam perenungan-perenungan tersebut akan muncul keinginan kuat untuk berinteraksi dengan orang lain. Interaksi dalam arti, dia membutuhkan orang lain untuk bersama-sama melakukan hal yang tidak mungkin jika dilakukannya seorang diri.  Walaupun egosentris belum lenyap dari sisinya, setidaknya rasa sosialisme telah tumbuh dan siap melawan perasaan keakuannya tersebut.

Dengan bersosialisasi kita jadi semakin mengetahui bermacam-macam sifat manusia. Dengan bersosialisasi kita jadi memahami kebutuhan-kebutuhan manusia. Dengan bersosialisasi kita akrab dengan kesulitan-kesulitan hidup yang dialami sesama manusia. Dengan bersosialisasi makin menumbuhkan kasih sayang kita terhadap sesama manusia. Dengan kata lain sosialisasi makin membuat MANUSIA MENJADI MANUSIA.


Sumber :
http://filsafat.kompasiana.com/2014/01/19/diri-ini-terasa-kecil-jikalau-kita-sering-bersosialisasi-625775.html


0 comments:

Post a Comment